Implementation Of Universal Precaution Policy On Class I Nurses In Hospital X
Abstract
Universal precaution is a strategy to protect health care workers to prevent the transmission of infectious diseases in all health facilities. The latest data on HAIs at Hospital X shows that the highest number of HAIs occurs in class I inpatient rooms at 3.8%. This study aims to describe the implementation of the universal precaution policy on class I inpatient nurses at Hospital X. Informants consisted of nurses from Hospital X including IPCN, class I inpatient nurses, IPCLN ICU rooms, and room leader of class I inpatient rooms. The result of this study is that all informants have understood the purpose of the universal precaution policy at Hospital X, but cannot mention the full policy objectives. Human resources, funds, and facilities at Hospital X have fulfilled the need for implementing universal precaution policies. Communication between implementing parties is good, but there are no sanctions and rewards. The available competencies are sufficient. Supervision in the implementation of this policy is carried out by the KPPI (Infection Prevention and Control Committee) and tiered supervision that has been running well. Class I inpatient nurse at Hospital X has good cognition on universal precaution points. KPPI Hospital X needs to conduct upgrading to refresh the cognition of officers regarding the universal precaution policy. It is necessary to have a separate budget post for KPPI, as well as periodic awards for employees of Hospital X.
References
Almukarom. M., Suharwan, dan Hamid, R. (2019). Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar. Economy Deposit Journal 1(1): 52.
Cornelis, A. (2017). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Kawasan Pantai Boom di Kabupaten Banyuwangi. Tesis. Jember: Program Studi Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2017). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSJS Magelang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://yankes.kemkes.go.id/read-persiapan-menuju-akreditasi-internsional---1381.html [1 April 2019]
Hapsari, M. I. (2019). Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif di SDN 3 Karanrejo Kecamatan Banyuwangi Kabiupaten Banyuwangi. Tesis. Jember: Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Publik Program Studi Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.
Jamaika, A. B. (2015). Implementasi Kebijakan Terhadap Program Pendewasaan Usia Perkawinan di Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Jember: Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Kepututusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 6 Februari 2008. Jakarta.
Noviana, N. (2017). Universal Precaution: Pemahaman Tenaga Kesehatan Terhadap Pencegahan HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan Reproduksi 8(2): 145.
Nurfikri, A. dan Karnadipa, T. (2020). Pengaruh Akreditasi Terhadap Program Hand Hygiene di Rumah Sakit Muhammadiyah Cirebon. Jurnal Sosial Humaniora Terapan 2(2): 90.
Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal Departemen Kesehatan Tahun 2010.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 12 Mei 2017. Jakarta.
Porajow, M. (2017). Analisis Penerapan Standar Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit di RSUP Ratatotok Buyat Ratotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi.
Romadhoni, S. dan Widowati, E. (2017). Penerapan Kewaspadaan Standar Sebagai Upaya Pencegahan Bahaya Biologi pada Tenaga Keperawatan. Higeia Journal of Public Health Research and Development 1(4): 15.
Setianingsih, S. dan Setiawan, Y. (2019). Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Hand Hygiene pada Perawat Intensive Care Terhadap Pencegahan HAIs di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018. http://ecampus.imds.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/468/1597818474265_Sri%20Setianingsih%20120316419.pdf?sequence=1 [20 April 2021]
Siregar, F. (2020). Pentingnya Tindakan Precaution oleh Perawat dalam Rangka Mengurangi Risiko Penyebaran Infeksi di Rumah Sakit. https://doi.org/10.31219/osf.io/zk8hw [1 Mei 2021]
Sormin, R. D. (2019). Pengaruh Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi Terhadap Partisipasi KB Medis Operasi Pria di Kota Bandar Lampung. Tesis. Lampung: Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Supiana, N., Supriyatiningsih, dan Rosa, E. M. (2016). Pelaksanaan Kebijakan dan Penilaian Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) oleh Dokter dan Bidan di Ruang Bersalin dan Nifas RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I Tahun 2014/2015. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit 4(1): 3.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit X Nomor 188.45/110/427.65/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit X.
Tawas, G., Abeng, T., dan Manoppo, C. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Universal Precaution oleh Perawat di Ruang Rawat Inap Bedah (IRINA A) RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Paradigma Sehat 4(3): 31.
Wardanah, U. (2020). Peningkatan Kinerja dengan Mengacu pada Pengawasan Manajemen. Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia 2(2): 26.
Zega, P. (2019). Upaya Perawat dalam Mencegah Hazard Fisik di Rumah Sakit. https://doi.org/10.31219/osf.io/gnx3w [31 Desember 2020]